Adsense

Senin, 06 Juni 2011

10 Cara Ajak Balita Cinta Bumi

Kita semua perlu peduli dan mencintai lingkungan, termasuk si balita juga bisa! Apalagi anak-anak adalah generasi penerus yang akan hidup lebih panjang menikmati bumi yang indah. Apa yang bisa Anda ajarkan padanya?

1. Buang Sampah di Tempatnya
Bencana banjir yang sering terjadi belakangan ini bisa Anda jadikan contoh akibat buang sampah sembarangan. Ajarkan balita membuang sampah pada tempatnya. Jangan lupa sediakan tempat sampah di beberapa sudut rumah, seperti kamar tidur, ruang keluarga, ruang bermain agar mempermudah dia untuk menemukan tempat sampah. Juga sediakan tempat sampah kecil di dalam mobil –sampah bungkus makanan tidak dibuang ke jalan tentunya! 

2. Membersihkan Halaman Rumah
Biasanya si bibi atau mbak yang bertugas membersihkan halaman rumah dari sampah dedaunan. Sesekali ajak balita bersama Anda membersihkannya. Minta dia menyapu atau mengambil daun-daun yang jatuh ke tanah. Anda dapat menjelaskan bahwa membersihkan halaman rumah merupakan bentuk dari cinta pada lingkungan yang bersih. Untuk menambah keseruan, ajak dia untuk menghitung daun yang sudah dikumpulkan, lalu menimbun daun-daun tersebut agar bisa ‘berubah’ menjadi pupuk.

3. Memelihara Binatang Peliharaan
Anjing atau kelinci merupakan binatang peliharaan yang aman untuk anak-anak. Mereka juga bisa dilatih menjadi sahabat untuk anak. Layaknya sahabat, balita bisa diajarkan bagaimana memelihara, mencintai dan menyayangi binatang. Misalnya memberi makan dan minum, memandikan, bermain bersama, mengelus dan tidak memukul. Cara ini merupakan salah satu trik mengajarkan anak untuk mencintai makhluk hidup lain di luar manusia.

4. Ayo, Menanam Tanaman!
“Manfaatkan” balita yang haus pengalaman dan petualangan untuk menanam tanaman bersama. Ajarkan juga untuk merawat tanamannya. Bila tanaman kelak berkembang subur, dia boleh dapat hadiah. 

5. Ajarkan Hemat Air
Dengan membiasakan mematikan keran saat sikat gigi, balita belajar menghemat air bersih, begitu juga ketika mandi. Tak apa untuk membawa bebek karetnya, atau mobilan amfibinya ke kamar mandi, namun cukup siapkan seember kecil air untuk bermain dan jangan berikan lagi bila airnya dibuang percuma. Katakan padanya, bebek tak dapat berenang lagi bila airnya habis terus menerus dibuang.

6. Membawa Makanan dan Minuman Sendiri
Membeli jajanan atau camilan di luar rumah pasti akan menggunakan plastik kemasan yang akan terbuang menjadi sampah. Biasakan balita membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Atau membawa wadah sendiri dari rumah untuk membawa makanan dan minuman yang akan dibeli nanti. 

7. Membuat Mainan dari Kardus Bekas
Ajak balita membuat mainan kereta-keretaan atau mobilan dari kardus bekas. Barang-barang bekas lainnya, seperti botol plastik, piring stirofoam dan lain-lainpun bisa menjadi barang baru. Balita pun belajar bahwa barang-barang yang dibilang sampah masih bisa berguna bila dimanfaatkan. 

8. Membawa Tas Saat Berbelanja
Menciptakan kebiasaan “anti kantong plastik” sebagai bentuk cinta pada lingkungan adalah kebiasaan yang diacungi jempol. Tularkan ini kepada anak Anda! Saat berbelanja ke pasar swalayan atau toko, minta juga dia untuk membawa tas belanja kesayangannya. Barang belanjaan yang ringan bisa Anda letakkan di dalam tasnya, katakan padanya “Kamu juga boleh membawa barang belanjaan kita. Kita tidak perlu pakai plastik ya, karena plastik di rumah sudah banyak sekali dan tidak terpakai.”

9. Mari Hemat Listrik
Ajak anak mencintai lingkungan dengan cara menghemat penggunaan listrik. Ajarkan hal-hal yang mudah dan sederhana, seperti mematikan lampu saat meninggalkan ruangan atau tidak menyalakan lampu pada siang hari karena ada sinar matahari yang menerangi. Atau mematikan televisi langsung ke sumbernya (power off) –bukan posisi standby– bila sudah selesai menonton televisi dan komputer bila ia sudah selesai menggunakannya. Ajaran yang sama perlu Anda terapkan pula untuk berhemat pada baterei di mainannya. Hemat konsumsi energy, awet pula mainannya. 

10. Jalan Kaki atau Naik Sepeda Saat Bepergian
Banyak manfaatnya bila Anda mengajak anak berjalan kaki atau naik sepeda. Anda mengajarkan padanya tentang mengurangi polusi udara yang keluar dari knalpot kendaraaan bermotor. Juga hemat bahan bakar dan sekaligus memberikan pengalaman menarik selama di perjalanan dengan mengamati pepohonan, jalanan dan aktivitas orang lain. 

Sabtu, 04 Juni 2011

Profil Nadila Ernesta Selebritis yang 'dibenci' POLRI

foto nadila di internet sekarang ini, membuat nadila menjadi salah satu publik figure yang banyak di cari orang terkait foto bikini hitam dirinya, gadis kelahiran Jakarta 4 Februari 1988, ini merupakan anak dari pasangan Jessi Hamid dan Irine Iknata Imelda Hamid, dimana nadila memulai karir keartisanya saat memerankan peranan yang culun dalam sinetron Inikah Rasanya, setelah kemampuan aktingnya di sinetron tersebut nadila ernesta kemudian dia membintangi beberapa sinetron Manusia Bersisik, Allah Maha Besar, Rahasia Ilahi, dan Takdir Ilahi,

Mengenal e-KTP, KTP elektronik yang akan segera diluncurkan Indonesia

Sistem kependudukan melalui e-KTP atau Kartu Tanda Penduduk Elektronik merupakan cara baru yang akan ditempuh oleh pemerintah untuk memberikan identitas kepada masyarakat. Nah, pada tahun 2012 mendatang sistem tersebut mulai diberlakukan.

e-KTP memang merupakan cara jitu yang dilakukan pemerintah untuk membangun database kependudukan secara nasional. Dengan menggunakan sistim biometrik yang ada di dalamnya, maka setiap pemiliki e-KTP dapat terhubung kedalam satu database nasional, sehingga setiap penduduk hanya memerlukan 1 KTP saja.

"KTP elektronik menggunakan sistem biometrik atau sidik jari, sehinga setiap warga hanya membutuhkan satu KTP saja yang dapat dihubungkan dengan database nasional,"

Pihak BBPT mengatakan bahwa pemerintah akan segera menerapkan teknologi yang siap pakai tersebut, untuk menggantikan sistem kependudukan konvensional yang sudah ada. 

Proyek e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk yang ingin berbuat curang terhadap negara dengan menduplikasi KTP-nya. Beberapa diantaranya digunakan untuk hal-hal berikut: